Selasa, 29 Januari 2013

Keras Atau Empuk Suspensi Mobil Anda


Keras Atau Empuk Suspensi Mobil Anda


Suspensi merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi mobil karena dia yang menjaga bodi mobil bisa berdiri pada posisinya. Selain itu suspensi berfungsi untuk meredam kejutan saat mobil berjalan di jalan yang tidak rata.  Akan tetapi disamping itu kinerjanya pun menentukan bagaimana karakter kendaraan saat berada di jalan.
Dengan berbagai macam tingkat kekerasan redaman, suspensi mampu membuat mobil nyaman atau mengutamakan pengendalian dan kestabilan. Tapi umumnya produsen mengatur kekerasan dan konstruksi suspensi dengan patokan beberapa hal, tergantung konsep dari mobil itu sendiri. Contohnya perbedaan karakter suspensi antara kendaraan keluarga dengan mobil sport.
Mudah bagi pengguna
Saat ini beberapa mobil baru telah dilengkapi suspensi udara sebagai standar. Sistem suspensi udara itu memberi kemudahan bagi penggunanya untuk mengatur sendiri tingkat kekerasan sesuai kondisi jalan yang dilalui. Artinya suspensi bisa disetel kekerasannya atau diatur ketinggian ground clearance-nya. Beberapa mobil yang menggunakannya antara lain: Audi, Land Rover, Toyota, Porsche, Mercedes-Benz dan BMW.
Pada umumnya suspensi memiliki dua komponen utama, yaitu per dan sokbreker. Pada sistem konvensional, pengaturan tingkat kekerasan dilakukan dengan mengubah diameter batang atau lingkar per. Berbeda dengan suspensi udara, yang fungsi pernya digantikan oleh kantung udara dari karet keras namun lentur. Sehingga perubahan tingkat kekerasan dapat dilakukan instan dengan mengubah tekanan udara di dalam kantung udara tadi.
Selain itu, sistem ini juga biasanya menggunakan sensor-sensor yang memantau pergerakan dan kecepatan putaran roda. Semua sinyal itu dikirim ke modul komputer yang terhubung dengan kompresor untuk mengubah tekanan udara di dalam kantung udara. Apabila beban yang ditanggung makin besar, tekanan di kantung udara pun semakin tinggi. Hal itulah yang membuat suspensi semakin keras, tapi juga bisa menyebabkan ketinggian bodi mobil turun. Pada beberapa mobil seperti Mercy Viano, kantung udara hanya ada di bagian belakang. Sistem ini dikenal dengan automatic level control.
Sistem ini menggunakan sensor di antara suspensi dan bodi untuk memonitor ketinggiannya. Sensor akan mengirimkan sinyal ke modul untuk mengaktifkan kompresor agar memompa udara hingga posisi bodi kembali ke ketinggian semula. Lamanya proses bisa beragam, tapi umumnya tuntas dalam 1-2 menit. Jika kompresor berhenti bekerja tapi posisi bodi belum berubah, berarti ada kebocoran pada slang atau pipa sambungan.
Pada teknologi ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Ambil contoh Audi Allroad quattro yang dilengkapi adaptive air suspension  dengan 4 tingkat pengaturan suspensi depan maupun belakang. Ground clearance  bisa diubah manual sampai ketinggian 208 mm dengan pergerakan maksimum 66 mm. Fasilitas ini membuatnya mudah melahap medan off-road cukup berat.
Pada saat kecepatan makin tinggi, secara otomatis tekanan udara pada kantung udara menurun dan secara otomatis membuat ground clearance makin rendah. Hasilnya, pusat gravitasi mobil pun rendah yang berefek pada aerodinamika lebih baik, kestabilan lebih tinggi dan sangat berpengaruh pada penghematan konsumsi bbm.
Dikarenakan oleh sifatnya yang adaptif, tekanan udara bisa berubah-ubah tergantung kondisi jalan. Alasannya untuk menjaga permukaan ban tetap menapak ke jalan sehingga traksi tetap terjaga baik. Bahkan pada sistem adaptif yang canggih, saat menikung pun kompresor menambah tekanan udara pada satu sisi untuk menjaga bodi mobil tetap datar.
Keunggulan dan keuntungan lain sistem ini adalah ketika parkir –terutama pada SUV. Suspensi disetel paling rendah untuk memudahkan penumpang keluar masuk mobil. Tapi biasanya sistem ini tetap diberi pengaman. Karena begitu pintu dibuka, sistem langsung berhenti bekerja. Akibatnya apabila Anda berhenti di pinggir trotoar yang tinggi, maka  pintu mobil akan tersangkut, sehingga perlu Anda perhatikan apabila menggunakan sistem suspensi tersebut.
Dengan mengetahui tentang suspensi tersebut, berikut ada beberapa tips untuk merawat suspensi mobil :
1. Pada saat suspensi mobil Anda sedang mengalami masalah dan terpaksa untuk mengganti suspensi mobil, gantilah suspensinya yang mempunyai lingkaran lebih banyak. Hal ini dilakukan apabila tekanan yang diberikan berat dapat tertahan dengan baik dan terasa lebih empuk serta mobil tetap nyaman dipakai.
2. Demi keamanan dan kenyamanan pada mobil Anda, pastikan untuk menggunakan sparepart atau suku cadang yang terbuat dari material yang terbaik.
3. Apabila diharuskan untuk dilakukan penggantian suspensi, akan tetapi budget atau dana belum mencukupi, ada beberapa saran sebagai berikut : Ubahlah per terlebih dahulu dan rasakan apakah mobil masih kurang nyaman. Jika masih kurang nyaman lakukan langkah kedua yaitu mencoba ganti shockbreaker-nya. Apabila masih kurang nyaman juga, silakan tetap menggunakan modifikasi tersebut sampai bisa mengganti sistemnya seperti awal.
4. Sebelum benar-benar akan mengeluarkan uang dengan mengganti suspensi, konsultasikan terlebih dahulu adalah hal yang paling bijak dan baik untuk dilakukan.

Semua Tentang Oli Atau Minyak Pelumas



Oli atau minyak pelumas menjadi salah satu komponen paling penting pada mesin. Tanpa oli, mesin bisa mengalami kerusakan karena tidak ada pelumasan yang mengakibatkan pergesekan antara komponen internal mesin.Minyak pelumas pada mobil apabila kurang mendapat perhatian, dampaknya akan sangat berpengaruh pada kinerja mesin, bisa membuat lebih boros bahan bakar. Namun, oli juga bisa merusak mesin jika tidak sesuai dengan spesifikasi mesin. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan perawatan ganti oli sesuai prosedurnya.
Saat ini kebanyakan mobil menggunakan oli dengan SAE 10W-30 atau bahkan lebih encer lagi. Penyesuaian SAE oli dari 20W-50, 10W-40 dan saat ini lebih encer karena teknologi yang terus dikembangkan dari mesin itu sendiri. Oli encer akan lebih mudah masuk ke berbagai celah yang ada supaya pelumasan bisa lebih maksimal. Pemilihan oli juga harus tahu spesifikasinya. Dengan mengikuti spesifikasi yang ada, maka konsumen tak perlu khawatir dengan kondisi mesin mobil. Dengan catatan, penggantian juga harus diperhatikan. Maksudnya, jangan terlalu lama melewati batas waktu penggantian.
Disamping harus sesuai dengan anjuran dari pabrikan mobil, memilih oli juga sebaiknya meningkat. Seandainya rekomendasi pabrikan mobil menggunakan SAE 10W-40 maka diperbolehkan pakai 10W-30. Tidak boleh turun SAE. Sebab oli kental akan susah masuk ke celah mesin. Pelumasan jadi tidak maksimal karena oli tersebut tak bisa mencapai komponen yang harusnya dilumasi.
Setelah mengetahui perihal SAE-nya, tak kalah pentingnya juga memperhatikan klasifikasi API-nya. Saat ini sudah mencapai SN. Sama seperti SAE, tidak disarankan menurunkan klasifikasi API Service. Contoh seandainya mobil disarankan memakai oli SAE 10W-40 dengan klasifikasi API SL, namun konsumen ingin mengganti, maka pilihannya sangat banyak. Sesuai dengan klasifikasi tersebut ada Eneos Molybdenum dengan harga Rp 55 ribu/liter. Merek lainnya ada Top1 SMO HP Plus dengan API lebih baik, SM dibanderol Rp 68 ribu. Seandainya ingin lebih encer bisa pilih Evolution 5W-40 dengan harga Rp 142.900. “Untuk Evolution baru ada di outlet tertentu saja. Merek lainnya ada Castrol Magnatec dengan API Service SN seharga Rp 78 ribu/liter.
Meskipun sudah banyak oli beredar, masih banyak konsumen yang menyebut ada oli jelek. Sebenarnya, bukan oli yang jelek, namun oli yang dipakai tersebut tak sesuai dengan teknologi mobil. Berakibat hasil yang tak maksimal. Sehingga apabila Anda sudah mengetahui spesifikasi dan jenis oli yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil, maka perawatan dan penggantian oli harus dilakukan secara berkala.
Jarak tempuh yang sudah dijalani selama beraktivitas tiap hari akan sangat berpengaruh pada tingkat kekentalan minyak pelumas mesin. Hal ini disebabkan karena minyak pelumas terus bekerja dalam melumasi bagian dalam mesin yang saling bergesakan. Selain itu juga sebagai pelindung mendinginkan mesin akibat panas gesekan. Oleh sebab itu, penggantian oli secara berkala setiap 10.000 km wajib dilakukan apabila ingin mesin tetap awet.
Tidak hanya oli mesin saja yang wajib diperhatikan, oli gardan dan pelumas transmisi juga jangan sampai terlupakan. Pelumas transmisi terbagi menjadi 4 tipe : manual, otomatis konvensional, otomatis slip lock dan model CVT.
Otomatis Konvensional, tipe transmisi ini adalah tipe transmisi matic yang biasa. Pada tipe transmisi ini tidak menggunakan pedal kopling. Pengendara hanya perlu menginjak gas dan pada kecepatan tertentu, gigi akan berpindah secara otomatis. Pada jenis mobil dengan transmisi seperti ini biasanya minyak pelumas yang dipakai jenisnya Automatic Transmission Fluid (ATF) kelas ekonomi, namun jika menginginkan kinerja transmisi yang lebih baik, maka bisa diganti dengan ATF standar Dexon III yang berkualitas.
Otomatis Slip Lock, mobil yang menggunakan sistem transmisi ini pada umumnya menggunakan ATF sesuai dengan spesifikasi pabrikannya. Tidak boleh sembarangan memakai minyak pelumas transmisi biasa. Hal ini dikarenakan mobil dengan sistem ini memiliki perpindahan gigi yang halus.
Transmisi Otomatis CVT, sama seperti otomatis slip lock, mobil dengan tipe ini juga minyak pelumasnya tidak sama dengan tipe yang konvensional. Sistem transmisi CVT ini membuat setiap peningkatan akselerasi dan penurunan kecepatan menjadi tidak terasa. Delay time yang kadang muncul dan mengakibatkan getaran atau tenaga menjadi terbuang juga nyaris tidak terasa sama sekali. Teknologi ini membuat sistem transmisi tidak berisik dan efisien dalam bahan bakarnya. Untuk penggantian oli transmisi otomatis CVT ini bisa dilihat dibuku manual CVT. Penggantian oli, disamping bisa dilihat dari berapa jauh mobil sudah berjalan, bisa juga dilihat dari warna oli-nya. Ada tiga indikator warna oli yang mengindikasikan bahwa oli harus segera dilakukan penggantian.
1. Warna Hitam
Perubahan warna oli menjadi hitam bisa disebabkan oleh 2 hal. Pertama, mobil Anda telah menempuh perjalanan yang lebih jauh dan kedua bisa disebabkan karena mesin ynag rusak. Apabila terjadi hal demikian, sangat disarankan untuk segera membawa ke bengkel terdekat untuk di check dan di servis.
2. Warna Coklat agak Kekuningan
Warna oli berubah menjadi coklat bercampur kekuningan biasanya terjadi akbiat mobil telah menempuh jarak kurang lebih antara 1.000 – 2.000 km. Jika warna ini yang terjadi pada oli mobil Anda berarti masih bisa dikatakan normal.
3. Warna Putih Pekat. Oli yang berubah warnanya menjadi putih pekat seperti warna putih susu mengindaikasikan bahwa oli mein telah tercampur dengan air. Hal ini bisa jadi karena kondisi mesin yang sudah kurang baik. Segera bawa ke bangkel langganan yang terpercaya untuk dilakukan pemeriksaan. Apabila dibiarkan malah bisa manambah parah mesin dan ujung-ujungnya bisa turun mesin yang akan menguras kantong saku Anda.

Komponen Injeksi Mobil Yang Bisa Bikin Boros BBM




Mobil-mobil sekarang kebanyakan sudah memakai sistem injeksi. Komponen injeksi ini sangat berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar. Dengan rutin perawatan dan settingan yang pas, maka mobil akan irit. Biar bagaimanapun, konsumsi bahan bakar bergantung dari sistem pasokannya.
Apabila sistem injeksi bermasalah, performa mesin ikut drop. Parahnya lagi penyakit ini akan merembet ke bagian lain bak virus ganas. Otomatis konsumsi ikut boros. Berikut beberapa komponen yang bisa menjadi andil bahaya perusak komponen yang mengganggu iritnya konsumsi BBM.
Tangki Bahan Bakar
Walaupun sepintas terlihat tak berbahaya, sebenarnya tangki bahan bakar bisa dikategorikan sebagai sumber dari segala penyakit mesin injeksi. Sebagai wadah penampungan bensin, bisa saja tangki bahan bakar tercemar akibat kotoran atau unsur non bensin seperti minyak, air atau pasir selama bertahun-tahun. Lakukan prosedur turun tangki untuk proses pengurasan setiap 100.000 kilometer. Terlebih bila mobil kesayangan kerap meminum Premium-TT.
Kandungan lumpur atau air kerap tertinggal di dasar tangki yang sewaktu-waktu bisa tersedot pompa bahan bakar. Biayanya berkisar antara Rp 175-300 ribu tergantung dari tingkat kesulitan setiap mobil. Dibedakan antara mobil sedan dan minibus dengan lama pengerjaan sekitar setengah hari.
Pompa Bahan Bakar
Piranti ini juga sangat berpengaruh terhadap irit tidaknya konsumsi bahan bakar. Karena letaknya yang ditanam ke dalam tangki bahan bakar, bisa dibayangkan, seumur hidupnya terendam bensin.
Bila pompa bahan bakar melemah akibat kotoran yang tersedot, dipastikan mesin ikut Indikasinya bisa dilihat dari tekanan di fuel pressure regulator. Bila tekanan kurang dari 2 Bar, sangat mungkin pompa bahan bakar bermasalah. Bisa juga karena sudah lemah atau kinerjanya terganggu faktor lain.
Filter Bensin
Pada beberapa tipe mobil, filter bensin lazim menyatu alias gabung dengan pompa bahan bakar, tetapi ada juga yang memakai model terpisah.
Kalau filter terpisah, penyaring kotoran bahan bakar ini jelas memiliki umur pakai. Gunakan filter bensin orisinal dengan jangka waktu sekitar 100 ribu kilometer.
Bila dalam keseharian, mobil kesayangan lebih sering memakai BBM beroktan rendah alias Premium-TT, persingkat umur pakai menjadi 75 ribu kilometer. Ini semata-mata untuk menjaga komponen lain agar tak cepat terkontaminasi.
Harganya beragam dengan rentang Rp 150-400 ribu. Bahkan ada yang harganya  jutaan. Namun mengingat fungsinya yang cukup vital, jangan sayang uang dan membiarkan filter bensin sampai rusak atau mampat. Bukannya hemat, malah bisa merogoh kocek lebih dalam karena bila sampai merembet ke komponen lain, biaya bisa berkali lipat.
Nosel Injeksi
Komponen ini merupakan gerbang utama bagi bahan bakar untuk memenuhi ruang bakar. Nosel injeksi yang sudah menurun performanya akan mengucurkan bensin ke ruang bakar, bukannya menyemprotkan kabut (mist).
Indikasi bisa terlihat dari sisa gas buang akan ngebul hitam pertanda terlalu banyak bensin yang tidak terbakar. Hal ini lantaran mulut nosel yang sangat kecil sudah tersumbat (clogging) oleh kotoran dari bahan bakar dalam jangka waktu lama. Efeknya jarum nosel yang seharusnya bekerja ‘buka-tutup’ malah macet. Clogging pada injector menjadi penyebab borosnya bahan bakar.
Memperbaikinya dengan cara ultrasonic dengan biaya Rp 85 ribu per nosel. Tetapi ini belum termasuk bongkar nosel injeksi dari fuel rail. Ada lagi ongkosnya sebesar Rp 75 ribu untuk bongkar pasang 4 buah nosel injektor.
Throtlle Position Sensor
Alat pemantau pergerakan skep atau butterfly dari throttle body. Sensor ini akan membaca besarnya bukaan skep sehingga bisa untuk menentukan derajat waktu pengapian karena berhubungan langsung dengan banyaknya volume udara yang masuk ke ruang bakar.
Bila permukaan throttle position sensor kotor akibat kotoran seperti debu atau minyak, jelas akan menghambat kinerja sistem injeksi lainnya. Selain performa tak bisa maksimal, konsumsi juga akan menjadi boros.
Peranti ini jarang rusak alias berumur tahunan, tetapi namanya barang elektronik yang memiliki sensor pastinya memiliki usia pakai juga. Untuk itu pastikan usia pakai bisa lama dengan memperhatikan filter udara yang menjadi penyaring udara luar yang akan masuk ke ruang bakar dan melewati TPS.
Throtlle Body
Pada mobil dengan pasokan bahan bakar karburator, dikenal istilah skep. Sebutan ini agak berbeda dengan mobil injeksi, meski kerjanya sama. Lantaran throttle body berhubungan langsung dengan udara dari luar, skep mobil injeksi ini lazim kotor oleh debu dan kotoran halus yang tak tersaring filter udara.
Bersihkan dengan injector cleaner dengan cara menyemprotkan cairan pembersih dalam bentuk aerosol tadi persis di permukaan throttle body, agar lapisan debu dan kotoran yang hinggap di atas permukaan bisa hilang.
Bisa lakukan perawatan ini dengan membuka belalai (air intake) dan membeli cleaner. Lakukan setiap 50.000 kilometer untuk hasil terbaik. Jadikan kebiasaan saat mengganti filter udara di rumah atau di bengkel kepercayaan. Prosesnya sendiri hanya memakan waktu lima menit.
Sensor Oksigen
Sebagian besar besutan injeksi zaman sekarang dibekali sensor oksigen. Fungsinya untuk membaca hasil sisa gas buang yang keluar lewat knalpot. Alat ini berguna untuk membaca kaya dan miskin campuran bahan bakar.
Pada saat sensor oksigen membaca sisa gas buang yang kelewat ‘pedas’ alias kebanyakan bensin, sensor akan mengirim sinyal ke ECU untuk mengurangi debit bahan bakar ke ruang bakar. Biasanya kerusakan karena penampang sensor tertutup jelaga sisa pembakaran. Mau tak mau harus beli baru. Harganya tak terlalu mahal, tetapi biasanya beli set (sepasang) agar umur pakai bisa sama. Salah perawatan atau sistem injeksi yang tidak terawat akan memperpendek usia sensor oksigen.
FPR
FPR ( Fuel Presure Regulator) merupakan piranti yang mengatur tekanan bahan bakar yang mengalir ke fuel rail (jalur bahan bakar untuk nosel injektor). FPR versi pabrikan biasanya dibuat paten antara 2-5 Bar. Tetapi yang versi aftermarket bisa disetel sesuai kebutuhan.
Bila sudah lemah, berarti membran karet di dalam FPR tak bisa lagi menahan tekanan bahan bakar yang disembur pompa bahan bakar. Akibatnya tekanan berkurang untuk bisa menyemburkan kabut bensin ke ruang bakar. Indikasinya, mesin akan mbrebet di rpm tertentu.
Untuk versi aftermarket, FPR bisa disetel hingga tekanan di atas rata-rata spesifikasi pabrik untuk hasil semburan kabut bahan bakar yang lebih tebal dan lama. Performa meningkat tetapi berbanding lurus dengan konsumsi bahan bakar.

Sabtu, 26 Januari 2013

Sistem Kelistrikan Body


Sistem Kelistrikan Body


Pengantar




Gambar Komponen kelistrikan body
Gambar 2. Komponen kelistrikan body
Definisi Sistem Kelistrikan Body
Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur.
Fungsi Sistem Kelistrikan Body 
Fungsi sistem kelistrikan body adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk memberikan tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga pengendara akan aman dari kecelakaan. selain itu, juga untuk memberikan indikator pada pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri sudah menyala, kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis dan lain-lain.



Bagian-Bagian Sistem Kelistrikan Body
  • Lampu KepalaLampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada malam hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu kepala menyala bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Lampu kepala yang dipakai ada dua tipe, yaitu tipe sealed beam dan bola lampu. Jenis Sealed beam banyak dipakai pada kendaraan yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu kesatuan. Tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.

Komponen lampu kepala
Gambar 3. Komponen lampu kepala
  • Lampu KotaLampu kota (lampu posisi) pada kendaraan bermotor dapat dinyalakan sendiri dan dapat juga menyala bila lampu kepala dinyalakan. Tujuannya adalah bila malam hari atau gelap, pengendara atau orang lain dapat dengan cepat mengetahui lebar atau tinggi kendaraan (untuk kendaraan jenis truk dan bus).

    Karena kegunaannya untuk mengetahui lebar dan tinggi kendaraan, posisi lampu kota harus berada di bagian ujung dari bagian yang terlebar dan tertinggi dari kendaraan .

    Ada beberapa lampu pada kendaraan yang dapat menyala bersama lampu kota atau posisi, di antaranya lampu penerangan papan instrumen dan lampu plat nomor bagian belakang.

    Arus lampu plat nomor selalu dihubungkan dengan lampu kota sebelah kanan dengan maksud bila lampu kota sebelah kanan belakang mati atau tidak menyala, masih ada tanda yang lain tentang lebar kendaraan.

    Gambar Switch steering

    Penggunaan bola lampu dan sekring
    Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi dinyalakan, jumlah daya lampu yang diperlukan adalah:
    Nama Komponen
    Daya Lampu
    . .4 buah bola lampu kota
    . .2 buah bola lampu plat Nomor
    . .2 buah bola lampu instrumen
    . .4 X 8 Watt = 32 Watt
    . .2 X 3 Watt = 6 Watt
    . .2 X 3 Watt = 6 Watt

    Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5 X 44 Watt = 66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper, maka pemilihan sekring yang tepat adalah 10 Amper.
  • Lampu Tanda BelokLampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda yang berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama.

    Sistem ini terdiri atas empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu
    . .1 bola lampu kiri depan
    . .1 bola lampu kiri belakang
    . .1 bola lampu kanan depan
    . .1 bola lampu kanan belakang

    Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus dapat menyala dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan.
    Hal ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung yang diperoleh dari alat pengedip (flasher).


    Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu yang berkedip kiri saja atau kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah lingkar kemudi dan dirakit di batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard dioperasikan atau difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara bersamaan. Saklar lampu hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi sebelah depan.

    Perbedaan kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda belok dipergunakan bila kendaraan akan mengubah arah atau berbelok, sedangkan lampu hazzard digunakan bila dalam keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang menarik atau ditarik mobil lain, mobil berhenti darurat karena ada kerusakan. Oleh karena itu, lampu hazzard harus dapat dinyalakan tanpa harus menyalakan kunci kontak.


    Gambar 5. Saklar (switch) steering
  • Lampu Rem
    Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan ditempatkan di bagian belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi. Daya rem harus lebih besar daripada lampu posisi. Misalnya bola lampu dobel filamen dengan tulisan 8/21 w 12V berarti daya lampu kota 8 w dan lampu rem 21 W dengan tujuan pada saat lampu kota atau posisi menyala dan mobil sedang direm, akan terjadi perubahan sinar lampu terlihat menyala lebih terang.

    Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat pedal rem diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak mengerem).

    Komponen lampu kepala
    Gambar 6. Switch remKomponen lampu kepala
  • Lampu Mundur
    Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi tanda mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk menerangi bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa dibedakan dengan lampu yang lain, warna dari lampu mundur adalah putih. Supaya dapat terlihat jelas pada jarak yang cukup jauh, daya lampu yang terpasang sebesar 23 Watt.

    Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin hidup ( kunci kontak “ON” ) dan gigi transmisi pada posisi mundur.
Rangkaian lampu mundur
Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem Kelistrikan Body
  • BateraiBaterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).
    12 Volt Baterai
    Gambar 9. Baterai
    Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.
  • Kunci Kontak (Switch)
    Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).
    Kunci kontak
    Gambar 10. Kunci kontak
    Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;
    Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
    ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
    ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
    START : untuk start
  • Saklar
    Kunci kontak
    Gambar 11. Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)
    Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).
  • Sekring (fuse)Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya.
    Sekring jenis good (a)  dan sekring jenis cartridge (b)
    Gambar 13. Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)
  • Pengedip (Flase)
    Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.

    Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
    Gambar 14. Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
  • Relay
    Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung. Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.

    Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
    Gambar 15. Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan foto relay (c)
  • Kabel PenghubungKabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.
    Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
    Gambar 16. Jenis kabel


Rangkaian Sistem Kelistrikan Body
Rangkaian Lampu Kepala
Rangkaian lampu kepala
Keterangan:
. . 1. Lampu kepala kiri
. . 2. Lampu kepala kanan
. . 3. Relay lampu kepala jarak dekat
. . 4. Relay lampu jarak jauh
. . 5. Saklar lampu jarak dekat dan jarak jauh
. . 6. Saklar utama
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray

Rangkaian Lampu Kota
Rangkaian lampu kota
Keterangan :
. . 1. Lampu kota kanan depan
. . 2. Lampu kota kiri depan
. . 3. Lampu kota kiri belakang
. . 4. Lampu kota kanan belakang
. . 5. Relay
. . 6. Saklar
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray
Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Lampu Hazzard
Rangkaian lampu tanda belok dan lampu hazzard
Gambar 18. Rangkaian lampu tanda belok dan lampu hazzard
Keterangan :
. . 1. Lampu tanda belok kiri (depan dan belakang)
. . 2. Lampu tanda belok kanan (depan dan belakang)
. . 3. Saklar lampu Hazzard
. . 4. Saklar lampu tanda belok
. . 5. Flasher (pengedip)
. . 6. Sekring lampu tanda belok
. . 7. Sekring lampu Hazzard
. . 8. Kunci kontak
. . 9. Lampu kontrol tanda belok
Rangkaian Lampu Rem
Rangkaian Lampu rem
Gambar 19. Rangkaian Lampu rem
Keterangan:
. . 1. Lampu Rem kiri
. . 2. lampu rem kanan
. . 3. Switch
. . 4. Sekring
. . 5. Baterai
. . 30. Arus dari Baterei
. . 54. plus baterai
. . 55. lampu rem



Simulasi Rangkaian Lampu Kepala 




Simulasi




Simulasi Rangkaian Lampu Rem 













Sistem Bahan Bakar Bensin



Sistem Bahan Bakar (Bensin)
Setelah sedikit otak-atik mobil sedan Civic ’76, saya agak mengerti tentang sistem aliran bensin dari tangki sampai ke karburator. Beberapa kali, masalah terjadi di aliran bensin ini. Aliran bensin ke karburator terhenti, sehingga mesin mobil tiba-tiba mati saat melaju, distarter lagi susah, padahal bensin di tangki masih ok. Ada apa gerangan? Berikut bahasan tentang sistem bahan bakar menggunakan bensin beserta potensi masalah yang mungkin timbul di sistem tersebut.

Kalau bensin di mobil habis, mesin tentu saja akan berhenti juga bukan? Begitu juga kalau saluran bensin ini tidak lancar, tentu laju mesin juga akan tersendat.
Bensin digunakan sebagai sumber bahan bakar dalam pengapian untuk menggerakkan piston (seher?) dan selanjutnya dilanjutkan oleh tangkai rod untuk memutar crankshaft. Di mesin 4 tak, proses tersebut berturut-turutadalah hisap (intake), pemampatan (compression), bakar (power) dan buang (exhaust). Bensin akan masuk dari karburator saat proses hisap, yang selanjutnya akan dibakar setelah dimampatkan untuk menghasilkan tenaga untuk menggerakkan mesin.
Nah, sebelum dilakukan pembakaran, udara dan bensin harus dicampur terlebih dahulu sehingga menjadi berbentuk kabut (gas). Di sinilah dibutuhkan suatu sistem, yaitu sistem bahan bakar. Komponen dalam sistem ini berturut-turut adalah sebagai berikut:
  1. tangki bensin
    Berfungsi untuk menyimpan persediaan bensin yang akan disalurkan ke dalam sistem pembakaran. Jarang ada masalah di komponen ini
  2. saringan bensin
    Berfungsi untuk menyaring bensin sebelum dihisap oleh pompa dan disalurkan ke karburator. Komponen ini mempunyai 2 saluran: saluran masuk (in) dari tangki dan saluran keluar (out) ke pompa. Jangan salah yah memasangnya. Masalah yang sering muncul adalah filter sudah tua, sehingga kotor dan bisa mampat. Fungsinya saja sebagai penyaring, jadi kotoran-kotoran yang tersaring bisa mengendap di filter ini. Seringkali filter yang kotor akan mengganggu aliran bensin. Saya pernah mengalaminya, mesin mati mendadak, beberapa kali distarter baru bisa jalan lagi. Kalau kotor, bisa dibersihkan atau diganti saja. Murah kok, di Tegal cuma Rp.20rb (hehehe.. tergantung jenisnya juga ding)
  3. pompa bensin
    Berfungsi menghisap bensin dari tangki dan menyalurkannya ke karburator. Gawat yah kalau pompa ini tidak berfungsi dengan baik. Saya menggunakan pompa bensin elektrik yang di dalamnya ada lilitan kawat (koil) dan membutuhkan tegangan dari aki. Mirip pompa air filter untuk akuarium :) . Dua masalah yang sering timbul adalah pompa tidak mendapatkan tegangan dan pompa aus. Supplai tegangan sering terhenti biasanya jika sekering di boks sekering kendor atau bahkan putus (hehehe, kasus mobil tua). Kotornya filter juga membuat kerja pompa semakin berat. Jika bermasalah, ganti aja, tapi lumayan mahal (saya pernah beli Rp.140rb, tapi ada tipe yang lebih murah kok).
    Di mobil sedan, pompa dan filter bensin biasanya terletak di bawah jok belakang sebelah kiri.
  4. karburator dan saringan udara
    Karburator berfungsi untuk mencampur udara (yang telah tersaring oleh saringan udara) dan bensin sehingga menghasilkan campuran yang sesuai dengan kondisi kerja mesin. Karburator sendiri terdiri atas ruang pencampur dan ruang pelampung. Di ruang pencampur ada venturi, nosel dan katup gas, sedangkan di ruang pelampung terdapat katup jarum dan pelampung. Prinsip kerjanya adalah ketika piston sedang dalam langkap hisap dan katup gas dibuka, udara tersaring masuk ke dalam silinder melalui venturi. Di daerah venturi, udara akan bertekanan lebih rendah daripada ruang pelampung, sehingga bensin dari ruang pelampung akan mengalir ke venturi melalui nosel. Kemudian bensin dan udara bercampur hingga berbentuk kabut, dan dialirkan ke silinder pengapian melalui intake manifold (manifold masuk).
    Yang sering jadi masalah adalah nosel tersumbat. Coba lah sesekali karburatornya di servis ringan untuk dibersihkan dan disetel ulang. Ongkos servis di Cimahi untuk servis ringan ini Rp. 40-60rban.
  5. intake dan exhaust manifold
    Bensin dan udara yang sudah dicampur di karburator disalurkan ke dalam silinder pengapian melalui manifold masuk (intake), sedangkan gas sisa buang dikeluarkan ke pipa pembuangan (dan selanjutnya knalpot) melalui manifold keluar (exhaust). Jarang ada masalah dengan bagian ini, kecuali paking yang kadang aus terutama di paking manifold keluar yang berakibat asap ada yang bocor, tidak semuanya dibuang lewat knalpot
Di atas sudah dibahas tentang komponen sistem bahan bakar. Sekarang kalau di tengah jalan, mobil kita tiba-tiba mogok seperti kehabisan bensin, bisa jadi sumber masalah ada di sistem ini. Yang perlu dilakukan adalah mencoba memeriksa apakah bensin bisa mengalir ke karburator. Caranya, kontak dalam posisi on (mesin mati) sehingga pompa bensin (seharusnya) akan memompa bensin ke karburator. Buka saluran masuk bensin di karburator, seharusnya bensin akan mengalir (hati-hati lo… jangan sambil merokok atau menyalakan api). Jika kering, maka masalah ada di pompa atau filter bensin atau bensin malah HABIS, hehehe. Untuk kasus bensin habis, pompa akan terdengar berdetak lebih keras,

Sistem Karburator



Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator masih digunakan dalam mesin kecil dan dalam mobil tua atau khusus seperti yang dirancang untuk balap mobil stock. Kebanyakan mobil yang diproduksi pada awal 1980-an telah menggunakan injeksi bahan bakar elektronik terkomputerisasi. Mayoritas motor masih menggunakan karburator dikarenakan lebih ringan dan murah, namun pada 2005 sudah banyak model baru diperkenalkan dengan injeksi bahan bakar
Sejarah dan Pengembangan
Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama János Csonka dan Donát Bánki juga mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick William Lanchester dariBirminghamInggris yang pertama kali bereksperimen menggunakan karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya membangun mobil pertama yang menggunakan bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4 kW), dan merupakan mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas dengan hasil akhir yang didapat, terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka membangun ulang mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua silinder horisontal dan juga mendisain ulang karburator mereka. Kali ini mobil mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600 km) pada tahun 1900. Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam bidang otomotif
Karburator umum digunakan untuk mobil berhahan bakar bensin sampai akhir 1980-an. Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan karburator mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem yang lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar.
Desain
Karburator dapat dikelompokan menurut arah aliran udara, barel dan tipe venturi. Tiap-tiap karburator mengkombinasikan ketiganya dalam desainnya.
Arah aliran udara

  1. Aliran turun (downdraft), udara masuk dari bagian atas karburator lalu keluar melalui bagian bawah karburator.
  1. Aliran datar (sidedraft), udara masuk dari sisi samping dan mengalir dengan arah mendatar lalu keluar lewat sisi sebelahnya.
  1. Aliran naik (updraft), kebalikan dari aliran turun, udara masuk dari bawah lalu keluar melalui bagian atas.
Barel
A high performance 4-barrel carburetor.
Barel adalah saluran udara yang didalamnya terdapat venturi.

  1. Single barel, hanya memiliki satu barel. Umumnya digunakan pada sepeda motor atau mobil dengan kapasitas mesin kecil.
  1. Multi barel, memimiliki lebih dari satu barel (umumnya dua atau empat barel), untuk memenuhi kebutuhan akan aliran udara yang lebih besar terutama untuk mesin dengan kapasitas mesin yang besar.
[sunting] Venturi

  1. Venturi Tetap, pada tipe ini ukuran venturi selalu tetap. Pedal gas mengatur katup udara yang menentukan besarnya aliran udara yang melewati venturi sehigga menentukan besarnya tekanan untuk menarik bahan bakar.
  1. Venturi bergerak, pada tipe ini pedal gas mengatur besarnya venturi dengan menggunakan piston yang dapat naik-turun sehingga membentuk celah venturi yang dapat berubah-ubah. Naik-turunnya piston venturi ini disertai dengan naik-turunnya needle jet yang mengatur besarnya bahan bakar yang dapat tertarik serta dengan aliran udara. Tipe ini disebut juga "tekanan tetap" karena tekanan udara sebelum memasuki venturi selalu sama.
Prinsip Kerja
Pada dasarnya karburator bekerja menggunakan Prinsip Bernoulli: semakin cepat udara bergerak maka semakin kecil tekanan statis-nya namun makin tinggi tekanan dinamis-nya. Pedal gas pada mobil sebenarnya tidak secara langsung mengendalikan besarnya aliran bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal gas sebenarnya mengendalikan katup dalam karburator untuk menentukan besarnya aliran udara yang dapat masuk kedalam ruang bakar. Udara bergerak dalam karburator inilah yang memiliki tekanan untuk menarik serta bahan bakar masuk kedalam ruang bakar.
Kebanyakan mesin berkarburator hanya memiliki satu buah karburator, namun ada pula yang menggunakan satu karburator untuk tiap silinder yang dimiliki. Bahkan sempat menjadi trend modifikasi sepeda motor di Indonesia penggunaan multi-carbu (banyak karburator) namun biasanya hal ini hanya digunakan sebagai hiasan saja tanpa ada fungsi teknisnya. Mesin-mesin generasi awal menggunakan karburator aliran keatas (updraft), dimana udara masuk melalui bagian bawah karburator lalu keluar melalui bagian atas. Keuntungan desain ini adalah dapat menghindari terjadinya mesin banjir, karena kelebihan bahan bakar cair akan langsung tumpah keluar karburator dan tidak sampai masuk kedalam intake mainfold; keuntungan lainnya adalah bagian bawah karburator dapat disambungkan dengan saluran oli supaya ada sedikit oli yang ikut kedalam aliran udara dan digunakan untuk membasuh filter udara; namun dengan menggunakan filter udara berbahan kertas pembasuhan menggunakan oli ini sudah tidak diperlukan lagi sekarang ini.
Mulai akhir 1930-an, karburator aliran kebawah (downdraft) dan aliran kesamping (sidedraft) mulai popouler digunakan untuk otomotif.
[sunting] Operasional
Pada setiap saat beroperasinya, karburator harus mampu:

  • Mengatur besarnya aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar
  • Menyalurkan bahan bakar dengan jumlah yang tepat sesuai dengan aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar sehingga rasio bahan bakar/udara tetap terjaga.
  • Mencampur airan udara dan bahan bakar dengan rata dan sempurna
Hal diatas bakal mudah dilakukan jika saja bensin dan udara adalah fluida ideal; tapi kenyataannya, dengan sifat alami mereka, yaitu adanya viskositas, gaya gesek fluida, inersia fluida, dan sebagainya karbrator menjadi sangat kompleks dalam mengatasi keadaan tidak ideal ini. Juga karburator harus tetap mampu memproduksi campuran bensin/udara yang tepat dalam kondisi apapun, karena karburator harus beroperasi dalam temperatur, tekanan udara, putaran mesin, dan gaya sentrifugal yang sangat beragam. Karburator harus mampu beroperasi dalam keadaan:

  • Start mesin dalam keadaan dingin
  • Start dalam keadaan panas
  • Langsam atau berjalan pada putaran rendah
  • Akselarasi ketika tiba-tiba membuka gas
  • Kecepatan tinggi dengan gas terbuka penuh
  • Kecepatan stabil dengan gas sebagian terbuka dalam jangka waktu yang lama
Karburator modern juga harus mampu menekan jumlah emisi kendaraan
Dasar
Skema potongan melintang sebuah karburator tipe aliran turun venturi tetap single barel
Pada tipe venturi tetap, diujung karburator dilengkapi dengan katup udara berbentuk kupu-kupu yang disebut sebagai throttle valve (katup gas), yaitu semacam cakram yang dapat berputar untuk menutup dan membuka pergerakan aliran udara sehingga dapat mengatur banyaknya campuran udara/bahan bakar yang masuk dalam ruang bakar. Banyaknya campuran udara/bahan bakar inilah yang menentukan besar tenaga dan/atau kecepatan gerak mesin. Pedal gas, atau pada sepeda motor, grip gas dihubungkan langsung dengan katup ini melalui kabel. Namun pada tipe venturi bergerak, keberadaan katup ini tidak ditemukan karena yang mengatur besarnya aliran udara/bahan bakar adalah ukuran venturi itu sendiri yang dapat berubah-ubah. Pedal atau grip gas dihubungkan dengan piston yang mengatur celah sempit dalam venturi
Bahan bakar disemburkan kepada aliran udara melalui saluran-saluran kecil yang terdapat dalam ruang sempit dalam venturi. Tekanan rendah dari udara yang bergerak dalam venturi menarik bahan bakar dari mangkuk karburator sehingga bahan bakar ini tersembur dan ikut aliran udara. Saluran-saluran ini disebut jet.
Buka gas dari langsam
Ketika handle gas dibuka sedikit dari posisi tertutup penuh, ada bagian venturi yang memiliki tekanan lebih rendah akibat tertutup katup yang sedang berputar. Pada bagian ini karburator menyediakan jet yang lebih banyak dari bagian lainnya untuk meratakan distribusi bahan bakar dalam aliran udara

Karburator pada dasarnya merupakan pipa terbuka dikedua ujungnya, dalam pipa ini udara bergerak menuju intake mainfold menuju kedalam mesin/ruang bakar. Pipa ini berbentuk venturi, yaitu dari satu ujung permukaannya lebar lalu menyempit dibagian tengah kemudian melebar lagi di ujung satunya. Bentuk ini menyebabkan kecepatan aliran udara meningkat ketika melewati bagian yang sempit.

Jumat, 18 Januari 2013

Tune Up

Alat Yang Digunakan Untuk Tune Up Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya : Fuller Gauge Kunci Pas Ring Obeng Min (-) dan Obeng Plus (+) Tachometer Timing Light Tester Kompresi Multi Tester Hidro Meter Prinsip Kerja Tune Up Dalam pelaksanaannya bagian-bagian yang di periksa dalam system tune up mesin adalah sebagai kerikut : System Pendinginan Tali Kipas (Van Blet) Saringan Udara (Air Filter) Batteray Celah Katub Oli Mesin Busi Kabel Tegangan Tinggi Distributor Platina (Breaker Point) Governor Adventure Vacum Adventure Mengetes Kompresi Sudut Dwell Sudut Pengapian Cara Tune Up Mobil Yang Benar Memeriksa Sistem Pendinginan Periksa tinggi air pendinginan pada tengki cadangan, jika kurang tambahkan hingga sampai batas garis full dan jangan lupa memeriksa kualitas air pendingin, apakah sudah berubah warna, menimbulkan karat, tercampus dengan oli atau kotoran/ gantilah air pendingin jika perlu. Periksa klem selang radiator,sekaligus selangnya, apabilaterjadi kebocoran segera perbaiki, jika sudah rusak dapatdi ganti dengan yang baru. Periksa cara kerja tutup radiator, dengan menggunakan alat tester tutup radiator, periksa tegangan pegas dankedudukan vakumpada tutup radiator dan jika tutup radiator rusak harus di ganti. Memeriksa Tali Kipas Periksa tali kipas (Van Bett) dari kehausan, retak, dan ketengangan ganti jika perlu. Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar 98N (10kg) di tengah-tengah poli pompa air dan altenator. Pastikan tali kipas terpasang dengan benar. Memeriksa Saringan Udara (Air Filter) Buka dan bersihkan elemen saringan udara dengan menghembuskan udara bertekanan dari arah sebelah dalam. Jika elemen rusak atausudah terlalu kotor dan susah untuk di bersihkan ganti dengan yang baru. Memeriksa Batteray (ACCU) Periksa batteray dari kemungkinan penyangga batteray berkarat, hubungan terminal longgar, terminal berkarat atau rusak. Pariksa batas air ACCU, air ACCU yang normal harus berada antara batas atas dan batas bawah (Maks dan Mint). Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sell. Memeriksa Celah Katup Periksalah celah katub sesuai denganurutan pengapian dan jumlah silinder pada kendaraan yang kita sedang tune up, jikaada celah kutup yangtidak sesuai maka disetel dengan langkah-langkah sebagai berikut : Persiapkan kunci-kunci yang dibutuhkan dan kain permbersih. Lalu bukalah tutup kepala silinder. Putar puli poros engkol sesuai dengan pada tanda top 1. Lalu setel klep cilynder no 1 dan 2 (kutup masuk dan buang) sesuai dengan celah kutub yang di anjurkan oleh pabrik. Putar puli 180o searah jarum jam, kemudian setel katub masuk dan buang yang bebas. Lakukan kembali seperticara diatas, sampaisemua kutup selesai di setel. Jangan lupa bersihkan alat yang sudah di pakai dan menyimpan pada tempatnya. Memeriksa Oli Mesin Periksa oli dari kemungkinan berkurang, tercampur dengan air atau sudah bekurang tingka pelumasannya. Pada stik oli, oli harus berada pada antara L dan F, jika lebih rendah maka periksa kemungkinan ada kebocoran lalu tambah oli hingga tanda F. Memeriksa Busi Bukalah busi dari tempatnya. Periksalah elektroda tengah setiap busi dari pengikisan, pecah atau perselin (keramik) rusak gantilah bila perlu. Bersihkan busi dengan sikat kawat halus bila di pakai lagi. Setel celah elektroda busi dengan STT. Memeriksa (Mengukur) Kabel Tegangan Tinggi Lepaskan kabel tegangan tinggi dari tutup distributor. Pada waktu melepas keble busi, tariklah dengan memegang bagian ujung atau pembungkus kabel, jangan memegang pada bagian tengah kabel. Periksa tahanan kabel dengan menggunakan multi tester, tahan kabel harus berkurang dari 25kg setiap kabelnya. Distributor Periksalah tutup distributor dari kemungkinan retak, kotoran lubang kabel busi, karbon pada bagian dalam tutup distributor apakah masih sisa atau sudah terkikis. Memeriksa (Mengukur) Celah Platina Periksalah keadaan platina dari bolong, hangus karena terbakar, tidak rata (ada bagian yang tebal dan ada bagianyang tipis), jika perlu ganti. Periksalah celah platina dengan langkah-langkah sebagai berikut : Putarlah puli poros engkol dan posisikan poros distributor pada salah satu sudutnya sampai celah pada platina terbuka penuh. Gunakan fuller gauge yang sesuai dengan ukuran yang di anjurkan oleh pabrik untuk mengukur celah platina. Jika celah platina terlalu besar atau kecil, setel celah platina tersebut. Jangan lupa memberikan sedikit gemuk pada poros distributor yang bersentuhan dengan bagian platina. Gover Adventure Periksalah governour adventure dari kotoran, kekurangan pelumas, apakah pegasnya masih berfungsi seperti seharusnya. Vacum Adventure Periksalah vacum dari kemungkinan tersumbat, hisapan bocor, berkarat atau rusak. Periksalahjuga selang vakum jangan sampai selangnya sudah kaku, terdapat sobekan atau tersumbat. Mengetes Kompresi Lakukan tes kompresi dengan langkah – langkah : Lepaskan kabel busi dari tempatnya satu persatu. Masukan bagian bawah yang berderat dari alat tes kompresi ke dalam lubang busi, lalu putar dengan tangan sampai kencang. Starter mesu sampai beberapa kali, dengan catatan pedal gas di tekan sampai penuh. Lihat arah jarum pada tester berada pada angka berapa. Bila bagus dia menunjukan angka 11-12 BAR. Tekan tombol pembuang gas, untuk mengembalikan posisi jarum jam ke angka nol. Ulangi cara tersebut di atas untuk mengetes kompresi silinder yang lain. Memeriksa Sudut Dwell Pariksalah sudut dwell dengan tachmometer. Sudut dwell yang di anjurkan adalah 52o kurang lebih 2o. Memeriksa Sudut Pengapian Periksalah sudut pengapian dengan timing light. Sudut pengapian harus tepat derajatnya dengan mesin yang sedang kita tune up. Sekiranya begitu sobat yang Co2 ketahui cara tune up mobil secara detail. Semoga kutipan yang Co2 share kali ini dapat menambah wawasan anda untuk mengetahui cara tune up yang benar dan apa saja yang di service saat mobil anda di tune up. Sekian dan terima kasih.